Kampus Unand

Rabu, 25 Mei 2011

pencegahan penyakit New castle disease ( ND ) pada unggas melalui vaksinasi

Hewan harus dipelihara dengan cara yang sehat agar potensi genetik maksimal dapat dicapai, baik berupa daging, susu atau telur. Demikian pula hewan kesayangan akan memberikan kebahagiaan tertentu kepada pemiliknya, apabila dalam kondisi sehat dan menyehatkan. Hewan yang tidak sehat dapat menimbulkan banyak kerugian seperti pertambahan bobot badan menurun, produktivitas berkurang dan untuk hewan kesayangan tingkat kelucuannya berkurang, bahkan tidak mustahil malah bisa mengganggu tingkat kesehatan manusia.
Salah satu hambatan dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak adalah adanya berbagai penyakit yang merupakan faktor yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan ternak. Penyakit pada ternak dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi petani khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Karena selain merusakkan kehidupan ternak, juga dapat menular kepada manusia. Kerugian kerugian ekonomi akibat serangan penyakit dapat ditekan jika diagnosa dan pengobatan dilakukan sedini mungkin, secara cepat dan tepat agar penyakit tidak menyebar ke ternak lain.
Beberapa masalah kesehatan hewan dapat dicegah misalnya dengan sanitasi dan higyene yang baik, dengan vaksinasi dan dengan menjadi manajemen kesehatan dengan baik. Namun terdapat beberapa penyakit yang tidak bisa dikendalikan seperti wabah anthrax. Keberhasilan seorang peternak dapat diukur dengan sukses tidaknya menerapkan program kesehatan pada ternaknya sehingga akan dihasilkan ternak dalam keadaan sehat dan produktif. Oleh karena itu seorang Peternak harus memiliki bekal pengetahuan dasar kesekatan ternak.

Berbagai jenis penyakit virus mudah sekali menular, dan banyak diantaranya sangat ditakuti peternak karena keganasannya. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang efektif untukmenyembuhan penyakit yang disebabkan olehnya.
Ayam mudah diternak, tapi sangat rawan terhadap penyakit. Di antara berbagai jenis penyakit menular yang banyak mengancam, penyakit menular yang disebabkan oleh virus merupakan jenis penyakit yang paling ditakuti. Virus lebih lembut dari bakteri, karena jasad renik inibisa tembus dari saringan bakteri. Ia tidak bisa dilihat dengan mikroskop biasa. Untuk melihatnya secara jelas diperlukan foto dengan mempergunakan mikroskop elektron.
Obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit virus sampai saat ini belum ada. Tapi pengobatan dengan antibiotika atau kombinasi dengan obat-obatan lain tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi dengan penyakit yang lain. Dan karena tak adanya obat yang mampu menyembuhkan penyakit virus, alangkah bijaksananya sebelum penyakit berbahaya ini terjadi, peternak melakukan tindak pencegahan. Caranya antara lain adalah melakukan tata laksana pemeliharaan yang baik, melaksanakan vaksinasi pada saat yang tepat, dan hindarkan terjadinya stress pada ternak.
Program vaksinasi merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan di kalangan peternak ayam petelur. Mengapa? Seperti kita ketahui bersama, ayam petelur mempunyai jangka waktu hidup yang lebih lama dibandingkan dengan ayam pedaging yang notabene hanya 2-3 bulan dan langsung dipanen. Berbeda dengan ayam ras petelur termasuk ayam kampung petelur yang akan diafkir setelah 2 tahun. Oleh karenanya kita sebagai peternak wajib melakukan vaksinasi untuk menjaga kesehatan ayam sehingga kita dapatkan ayam layer yang sehat, mampu bertelur dalam rentang waktu sekitar 11/2 tahun dan menghasilkan telur yang berkualitas selama ayam dalam masa produktif.
Banyak di kalangan peternak yang berpikir bahwa vaksin merupakan biaya yang cukup mahal, sehingga sering seadanya atau bahkan ditiadakan sama sekali. Padahal jika vaksinasi dilakukan secara benar maka akan diperoleh hasil yang lebih baik dan tidak sebanding dengan biaya yang kita keluarkan karena program vaksinasi yang dilakukan secara benar akan menjaga kondisi kesehatan ayam dengan cara pembentukan antibody.


Newcastle Disease (ND) adalah penyakit yang sangat menular, dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh virus genus paramyxovirus dengan family paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam, Rhaniket, Pneumoencephalitis dan Tontaor furrens. Newcastle Disease dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi.
Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ND antara lain berupa kematian ayam penurunan produksi telur pada ayam petelur, gangguan pertumbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging. Terdapat tiga katagori ND yang secara rinci dibahas di bawah ini.
1) Velogenik.
Virus golongan ini bersifat akut dan sangat mematikan sertadikategorikan sangat tinggi patogenitasnya ( sangat ganas). Wabah ND di Indonesia umumnya disebabkan oleh velogenik tipe Asia yang lebih banyak menimbulkan kematian daripada tipe Amerika. Velogenik tipe Asia disebut juga Velogenik Visceritropik. Sedangkan Velogenik tipe Amerika disebut juga Velogenik pneumoencephalitis. Contoh virus galur velogenik, antara lain Milano, Herts, Texas.


2) Mesogenik.
Virus galur ini bersifat akut, cukup mematikan dan dikategorikan sedang patogenitasnya. Contoh galur mesogenik, antara lain Mukteswar, Kumarov, Hardfordhire dan Roakin
3) Lentogenik.
Virus galur lentogenik merupakan bentuk respirasi sedang yang sangat rendah patogenitasnya. Contoh virus galur lentogenik, antara lain B1, F dan La Sota.

Sifat-sifat Virus ND
Sifat-sifat virus ND penting untuk diketahui guna menentukan model atau caracara pencegahan dan penanganan vaksin. Sifat virus ND antara lain menggumpalkan butir darah merah, di bawah sinar ultra violet akan mati dalam dua detik, mudah mati dalam keadaan sekitar yang tidak stabil dan rentan terhadap zat-zat kimia, seperti : kaporit, besi, klor dan lain-lain. Desinfektan yang peka untuk ND, antara lain NaOH 2%, Formalin (1 – 2%), Phenol-lisol 3%, alkohol 95 dan 70%, fumigasi dengan Kalium permanganat (PK) 1 : 5000. Aktivitas ND akan hilang pada suhu 100oC selama satu menit, pada suhu 56oC akan mati selama lima menit sampai lima jam, pada suhu 37oC selama berbulan-bulan. Virus ND stabil pada pH 3 sampai dengan 11. Masa inkubasi penyakit ND adalah 2 – 15 hari, dengan rata-rata 6 hari. Ayam yang tertul;ar virus ND akan mulai mengeluarkan virus melalui alat pernapasan antara 1 sampai dengan 2 hari setelah infeksi.
Infeksi oleh virus ND di alam yang tidak menyebabkan kematian akanmenimbulkan kekebalan selama 6 – 12 bulan, demikian juga halnya kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi.

Ternak Rentan
Hampir semua jenis unggas, baik unggas darat maupun unggas air rentan terhadap virus ND, termasuk ayam, kalkun, itik, angsa, merpati dan unggas liar.

Cara Penularan

Penularan virus ND dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat transportasi, pekerja kandang, litter dan peralatan kandang, burung dan hewan lain. Debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang tercemar, dapat pula melalui telur terinfeksi yang pecah dalam inkubator dan mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebaran virus ND oleh angin bisa mencapai radius 5 km. Burung-burung
pengganggu, ayam kampung dan burung peliharaan lain merupakan reservoir ND. Penularan ND terutama melaui udara. Melalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air minum, sepatu, pakaian dan alat-alat sekitarnya. Virus dengan capat menyebar dari ayam ke ayam lain, dari satu kandang ke kandang lain. Sekresi, ekskresi dan bangkai penderita merupakan sumber penularan penting bagi ND. Virus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan labih lama lagi.

Gejala Klinis
Gejala klinis yang terlihat pada penderita sangat bervariasi, dari yang sangat ringan sampai yang terberat. Berikut ini dijelaskan kemungkinan gejala-gejala klinis pada ungggas penderita penyakit ND.
• Bentuk Velogenik-viscerotropik
bersifat akut, menimbulkan kematian yang tinggi, mencapai 80 – 100%. Pada permulaan sakit napsu makan hilang, mencret yang kadang-kadang disertai darah, lesu, sesak napas, megap-megap, ngorok, bersin, batuk, paralisis parsial atau komplit, kadang-kadang terlihat gejala torticalis.
• Bentuk Velogenik-pneumoencephalitis
Ditandai dengan gejala- gejala pernapasan dan syaraf, seperti torticalis lebih menonjol terjadi daripada velogenik-viscerotropik. Mortalitas bisa mencapai 60 – 80 %.
• Bentuk Mesogenik
pada bentuk ini terlihat gejala klinis berupa gejala respirasi, seperti : batuk, bersin, sesak napas, megap-megap. Pada anak ayam menyebabkan kematian sampai 10%, sedangkan pada ayam dewasa hanya berupa penurunan produksi telur dan hambatan pertumbuhan, tidak menimbulkan kematian.
• Bentuk Lentogenik
terlihat gejala respirasi ringan saja, tidak terlihat gejala syaraf. Bentuk ini tidak menimbulkan kematian, baik pada anak ayam maupun ayam dewasa.
• Bentuk asymptomatik
pada galur lentogenik juga sering tidak memperlihatkan gejala klinis.
Gejala klinis anak ayam dan ayam fase bertelur penderita ND dijelaskan sebagai Berikut:
a) Pada anak ayam
ditemukan penderita mati tiba-tiba tanpa gejala penyakit. Pernapasan sesak, batuk, lemah, napsu makan menurun, mencret dan berkerumun. Terlihat gejala syarafi berupa paralisis total atau parsial. Penderita mengalami tremor atau kejang otot, bergerak melingkar dan jatuh. Sayap terkulai dan leher terputar (torticolis). Mortalitas pada penderita bervariasi.
b) pada ayam fase produksi
umur 2 sampai dengan 3 minggu terlihat gejala gangguan pernapasan, depresi dan napsu makan
menurun, namun gejala syaraf jarang terlihat. Produksi telur menurun secara mendadak. Morbiditas dapat mencapai 100%, sedangkan mortalitas bisa mencapai 15%.

Pencegahan
Tindakan vaksinasi merupakan langkah yang tepat sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit ND. Program vaksinasi yang secara umum diterapkan, yaitu :
 pada infeksi lentogenik ayam pedaging, dicegah dengan pemberian vaksin aerosol atau tetes mata pada anak ayam umur sehari dengan menggunakan vaksin Hitchner B1 dan dilanjutkan dengan booster melalui air minum atau secara aerosol
 pada infeksi lentogenik ayam pembibit dapat dicegah dengan pemberian vaksin Hitchner B1 secara aerosol atau tetes mata pada hari ke-10. Vaksinasi berikutnya dilakukan pada umur 24 hari dan 8 minggu dengan vaksin Hitchner B1 atau vaksin LaSota dalam air, diikuti dengan pemberian vaksin emulsi multivalen yang diinaktivasi dengan minyak pada umur 18 – 20 minggu. Vaksin multivalen ini dapat diberikan lagi pada umur 45 minggu, tergantung kepada titer antibodi kawanan ayam, resiko terjangkitnya penyakit dan factor-faktor lain yang berhubungan dengan pemeliharaan.

Minggu, 22 Mei 2011

Untuk apa kita hidup….????

dalam hidup ini banyak pilihan dan kita berhak menentukan pilihan seperti apa hidup yang kita inginkan. banyak orang bingung apa sich tujuan kita hidup,, termasuk saya. untuk apa sebenarnya aku hidup dan apa yang aku kejar dalam hidup ini.
dua pilihan yang membingungkan yaitu hidup mencari kesenangan dan hidup untuk mencari kebahagiaan. orang bijak mengatakan" kesenangan adalah kebahagiaan bagi orang- orang yang bodoh, dan kebahagiaan adalah kesenangan bagi orang-orang yang bijak,,yang menjadi pertanyaan apa perbedaan diantara keduanya??
gimana cara mendapatkannya??
dan apa yang harus aku lakukan supaya saya bisa menggapainya??
sedikit pengartian sederhana dari kata-kata di atas...
menurut saya kesenangan itu merupakan bagian kecil dari kebahagian yang biasanya bersifat duniawi, sebagai contoh harta berlimpah ruah, punya mobil yang bagus harga miliaran rupiah, punya kekasih yang cantik bak mutiara diagung-agungkan banyak orang. itulah kesenangan....
yang menjadi bahan renungan apakah orang yang banyak harta itu bahagia???
yang kadang-kadang mereka terus dihantui rasa takut kehilangan.
apakah orang yang punya mobil bagus itu bahagia dengan perasaan was-was takut dicuri orang???
apakah orang yang punya istri cantik bahagia dengan rasa khawatir di ambil orang??
lalu dimana letak kebahagian..???
apakah kebahagian itu wujut dari hidup sederhana yang peting hati kita bisa mendapatkan ketentraman dan rasa nyaman....
klo memang seperti itu bisa kita artikan kebanyakan orang sekarang tujuan hidupnya adalah kesenangan, hobinya menumpuk harta dimana-mana...
saya ingin jadi orang yang bijak tapi gak tau gimana cara mendapatkannya...

Rabu, 18 Mei 2011

Pembudidayaan Rumput gajah sebagai solusi terbaik mengatasi krisis hijauan makanan ternak




Pakan hijauan merupakan pakan pokok yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak ruminansia. Pakan hijauan tidak selalu dapat tersedia, hijauan juga membutuhkan proses untuk hidup,sedangkan ternak ( ruminan ) membutuhkannya tiap hari, untuk itu kita perlu meningkatkan kuantitasnya dan juga tidak hanya itu untuk meningkatkan nilai gizi tanaman pakan itu kita juga harus memperhatikan pola penanaman yang baik dan sesuai tujuan.
Permasalahan yang sering terjadi di lapangan atau di masyarakat yang masih bersifat tradisional terutama terdapat di pedesaan adalah semakin susahnya didapatkan rerumputan liar atau rumput pengembalaan dikarenakan tempat tumbuhnya rumput tersebut bersaing dengan kubutuhan manusia baik itu penggunaan lahan untuk bangunan maupun komoditas pertanian yang umumnya tidak menginginkan tumbuhnya rumput liar karena mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga hasil dari produk pertanian kurang memuaskan, semakin berkembangnya pertanian dan semakin sedikitnya lahan untuk media tumbuh hujauan menyebabkan peternak tradisional kesulitan dalam mendapatkan hijauan makanan ternak, akibatnya tidak terpenuhi kebutuhan ternak akan hijauan secara optimal, sehingga mengganggu pertumbuhan ternak tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah di atas perlu dilakukan pembudidayaan pakan hijauan dan perlunya perlakuan khusus untuk HMT yang bersifat intensif sehingga bisa memenuhi kebutuhan ternak akan hijauan yang bernilai gizi tinggi supaya pertumbuhannya bisa di optimalkan dengan baik. Salah satu alternatifnya adalah membudidayakan rumput gajah (pennictum purpureum ).
Rumput Gajah merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas tinggi, disukai ternak,dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah mempunyai kelebihan antara lain produksi tinggi, dapat mencapai 250 ton/ha/thn dengan kadar protein cukup tinggi, dan lebih tahan kering.
Rumput gajah mempunyai banyak varietas antara lain varietas Afrika, Hawai, Capricorn, Raja/King Grass, Lampung, Taiwan, dan lain sebagainya.
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari
rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air.
Cara membudidayakan rumput gajah sangat mudah dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam pemeliharaannya.
Ada beberapa point yang harus kita lakukan dalam budidaya ini, yaitu sebagai berikut :
a. persiapan lahan
Tanaman pakan ternak menghendaki tanah yang gembur dan subur. Tanah yang miskin hara sebaiknya dipupuk terlebih dahulu dengan pupuk kandang. Waktu pengolahan/persiapan lahan sebaiknya pada akhir musim kemarau menjelang musim penghujan.
b. Pembersihan lahan.
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah melakukan pembersihan, pembajakan dan penggaruan untuk menggemburkan tanah. Pembersihan dilakukan terhadap pohon-pohonan semak belukar dan alang- alang. Untuk pohon dapat disisakan pada lajur tertentu sebagai peneduh dan penahan kelembaban dan dibiarkan selama satu minggu.
c. Pengolahan tanah
sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim huja.
d. Pembuatan lubang
Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
e. Penanaman
Penanaman bibit rumput gajah dapat melalui biji, sobekan rumpun (pols) batang atau stek. Penanaman yang lebih mudah melalui sobekan rumpun dan stek. Pada penggunaan sobekan rumpun dapat diambil 3 – 4 akar rumpun yang ukurannya tidak terlalu kecil. Jarak tanam yang ideal adalah 30 X 50 cm. Apabila batang/stek yang digunakan maka harus dipilih umur batang yang cukup tua (sekitar 2 bulan) dengan jumlah mata ruas 2- 3 buah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 30 x 30 cm dengan posisi batang ditancapkan miring 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.
Pemupukan rumput gajah
Pemupukan dengan menggunakan Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya. Selain itu Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan. Dan pemberian pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan.
Pemanenan (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau.
Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) :
Bagian bahan kering yang dapat dicerna dari rumput gajah antara lain Protein kasar = 10.19, Serat Kasar = 34.15, Lemak = 1.64, Abu = 11.73,BETN = 42.29
Semoga bermamfaat……