Rabu, 18 Mei 2011
Pembudidayaan Rumput gajah sebagai solusi terbaik mengatasi krisis hijauan makanan ternak
Pakan hijauan merupakan pakan pokok yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak ruminansia. Pakan hijauan tidak selalu dapat tersedia, hijauan juga membutuhkan proses untuk hidup,sedangkan ternak ( ruminan ) membutuhkannya tiap hari, untuk itu kita perlu meningkatkan kuantitasnya dan juga tidak hanya itu untuk meningkatkan nilai gizi tanaman pakan itu kita juga harus memperhatikan pola penanaman yang baik dan sesuai tujuan.
Permasalahan yang sering terjadi di lapangan atau di masyarakat yang masih bersifat tradisional terutama terdapat di pedesaan adalah semakin susahnya didapatkan rerumputan liar atau rumput pengembalaan dikarenakan tempat tumbuhnya rumput tersebut bersaing dengan kubutuhan manusia baik itu penggunaan lahan untuk bangunan maupun komoditas pertanian yang umumnya tidak menginginkan tumbuhnya rumput liar karena mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga hasil dari produk pertanian kurang memuaskan, semakin berkembangnya pertanian dan semakin sedikitnya lahan untuk media tumbuh hujauan menyebabkan peternak tradisional kesulitan dalam mendapatkan hijauan makanan ternak, akibatnya tidak terpenuhi kebutuhan ternak akan hijauan secara optimal, sehingga mengganggu pertumbuhan ternak tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah di atas perlu dilakukan pembudidayaan pakan hijauan dan perlunya perlakuan khusus untuk HMT yang bersifat intensif sehingga bisa memenuhi kebutuhan ternak akan hijauan yang bernilai gizi tinggi supaya pertumbuhannya bisa di optimalkan dengan baik. Salah satu alternatifnya adalah membudidayakan rumput gajah (pennictum purpureum ).
Rumput Gajah merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas tinggi, disukai ternak,dapat hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Rumput gajah mempunyai kelebihan antara lain produksi tinggi, dapat mencapai 250 ton/ha/thn dengan kadar protein cukup tinggi, dan lebih tahan kering.
Rumput gajah mempunyai banyak varietas antara lain varietas Afrika, Hawai, Capricorn, Raja/King Grass, Lampung, Taiwan, dan lain sebagainya.
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan sehingga dapat diperoleh manfaat secara maksimal. Pertumbuhannya yang relatif cepat dalam waktu yang pendek serta peranan daun-daun dan perakarannya terhadap erosi, maka pembudidayaan rumput gajah dapat menjadi pilihan yang bijaksana dan menguntungkan.
Rumput gajah tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan terus enghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Pada lahan tumpang sari, rumput gajah dapat ditanam pada guludan-guludan sebagai pencegah longsor akibat erosi. Morfologi rumput gajah yang rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 2 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal angin (wind break) terhadap tanaman utama.
Rumput gajah dibudidayakan dengan potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20 – 25 cm (2 – 3 ruas atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous) sebaiknya berasal dari
rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem perakaran dapat aktif menghisap air.
Cara membudidayakan rumput gajah sangat mudah dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam pemeliharaannya.
Ada beberapa point yang harus kita lakukan dalam budidaya ini, yaitu sebagai berikut :
a. persiapan lahan
Tanaman pakan ternak menghendaki tanah yang gembur dan subur. Tanah yang miskin hara sebaiknya dipupuk terlebih dahulu dengan pupuk kandang. Waktu pengolahan/persiapan lahan sebaiknya pada akhir musim kemarau menjelang musim penghujan.
b. Pembersihan lahan.
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah melakukan pembersihan, pembajakan dan penggaruan untuk menggemburkan tanah. Pembersihan dilakukan terhadap pohon-pohonan semak belukar dan alang- alang. Untuk pohon dapat disisakan pada lajur tertentu sebagai peneduh dan penahan kelembaban dan dibiarkan selama satu minggu.
c. Pengolahan tanah
sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim huja.
d. Pembuatan lubang
Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
e. Penanaman
Penanaman bibit rumput gajah dapat melalui biji, sobekan rumpun (pols) batang atau stek. Penanaman yang lebih mudah melalui sobekan rumpun dan stek. Pada penggunaan sobekan rumpun dapat diambil 3 – 4 akar rumpun yang ukurannya tidak terlalu kecil. Jarak tanam yang ideal adalah 30 X 50 cm. Apabila batang/stek yang digunakan maka harus dipilih umur batang yang cukup tua (sekitar 2 bulan) dengan jumlah mata ruas 2- 3 buah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 30 x 30 cm dengan posisi batang ditancapkan miring 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.
Pemupukan rumput gajah
Pemupukan dengan menggunakan Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya. Selain itu Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan. Dan pemberian pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan.
Pemanenan (pemotongan) :
Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau.
Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan :
Dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) :
Bagian bahan kering yang dapat dicerna dari rumput gajah antara lain Protein kasar = 10.19, Serat Kasar = 34.15, Lemak = 1.64, Abu = 11.73,BETN = 42.29
Semoga bermamfaat……
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar